MAKALAH
Globalisasi
DISUSUN OLEH:
LIDYA CAHYANI
1 IA 021
53415825
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
TEKNIK INFORMATIKA
UNIVERSITAS GUNADARMA
2016
KATA PENGANTAR
Dengan
mengucapkan puji dan syukur kehadirat Tuhan YME, karena atas berkat rahmat-Nya
penulis dapat menyelesaikan Tugas ini untuk memenuhi mata kuliah Ilmu Sosial
Dasar.
Dalam
penulisan karya tulis ini penulis membahas tentang “Globalisasi Terhadap
Budaya” sesuai dengan tujuan instruksional khusus mata kuliah Ilmu Sosial
Dasar,.Fakultas Teknologi Industri Jurusan Teknik Informatika, Universitas
GUNADARMA.
Dengan
menyelesaikan karya tulis ini ini, tidak jarang penulis menemui kesulitan.
Namun penulis sudah berusaha sebaik mungkin untuk menyelesaikannya, oleh karena
itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak yang membaca yang
sifatnya membangun untuk dijadikan bahan masukan guna penulisan yang akan
datang sehingga menjadi lebih baik lagi. Semoga karya tulis ini bisa bermanfaat
bagi penulis khususnya dan bagi pembaca pada umumnya.
Bekasi,10 Maret 2016
Lidya cahyani
DAFTAR
ISI
Judul Halaman ……………………………………………………… 1
Kata Pengantar ……………………………………………………… 2
Daftar Isi ……………………………………………….............. 3
BAB I : Pendahuluan
1.1 Latar Belakang ……………………………………………………… 4
1.2. Rumusan Masalah
……………………………………………………...
5
1.3 Tujuan Masalah
......................................................................................... 5
BAB II : Pembahasan
A Pengertian globalisasi ..............................……………….................................... 6
B Pengertian Perubahan Budaya ………………….
……………………………… 7
C Konsep dan Globalisasi Buadaya..............................……………………………
7
D Pengaruh
Globalisasi Terhadap Budaya Bangsa...………………………………. 8-9
E Menyikapi Pengaruh
Globalisasi Terhadap Budaya Bangsa..................................... 10
BAB III : Penutup
3.1. Kesimpulan
………………………………………………………....................... 11
3.2 Saran .................................................................................................................... 12
Daftar Pustaka ..............................……………………………………………………. 13
Daftar Pustaka ..............................……………………………………………………. 13
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Globalisasi adalah kata yang sangat sering
kita ucap atau kita dengar. Mengapa demikian? Karena setiap hari kita selalu
besahabat dengan teknologi. Teknologi itu sering dapat berupa ponsel atau
telepon genggam.
Kita tidak dapat terhindar dari kata teknologi,
karena era modern ini sudah banyak manusia yang menggunakan teknologi. Bahkan,
sekarang sudah ada teknologi yang lebih canggih yaitu internet.
Dari internet ini, semua lapisan masyarakat
dapat mengakses berbagai macam informasi. Informasi itu tentunya bukan dari
dalam negeri saja, tetapi informasi tentang masyarakat luar negeri.
Informasi dari luar inilah yang harus kita
waspadai pengaruhnya bagi masyarakat. Karena banyak budaya-budaya luar yang
semestinya tidak ditiru malah menjadi ikut membudaya dalam masyarakat
Indonesia.
Dalam Indonesia sendiri, sudah banyak
budaya-budaya luar yang sudah merusak atau membawa dampak negatif yang besar.
Dampak ini dialami banyak oleh para kaum remaja.
Mengapa saya katakana demikian? Karena remaja
sekarang banyak mencontoh pakaian orang-orang barat yang tidak sesuai dengan
kebudayaan Indonesia. Maka dari itu kita sebagai orang muslim harus menyikapi
dengan baik cara berpakaian dari orang-orang barat. Karena sering kita lihat
pakaian yang sudah ditiru remaja sekarang yaitu pakaian yang mengumbar aurat.
Oleh karena itu, pengaruh globalisasi
terhadapa budaya bangsa harus kita antisipasi. Tapi tidak menutup kemungkinan
bahwa pengaruhnya bukan yang negative saja. Pengaruh positif dapat kita saring
sebagai bahan pembelajaran. Pengaruh positif tentu saja bias mendatangkan
manfaat.
B. Rumusan Masalah
1) Apakah globalisasi itu?
2) Apakah yang dimaksud dengan perubahan budaya?
3) Apakah yang dimaksud dengan konsep &
globalisasi budaya?
4) Bagaimana pengaruh globalisasi
terhadap budaya bangsa?
5) Bagaimanakah upaya kita
untuk menyikapi pengaruh globalisasi, khususnya terhadap budaya bangsa
Indonesia ?
C. Tujuan
Tujuan penulisan dari makalah ini adalah
untuk menjadi bahan diskusi, wacana dan lain-lain yang dapat bermanfaat. Selain
itu, memberikan informasi tentang apa sebenarnya globalisasi itu. Tujuannya
yang lain, yaitu untuk mengetahui bagaimanakah perubahan budaya itu terjadi.
Tapi yang paling utama, untuk menyampaikan
kepada pembaca tentang pengaruh budaya bangsa Indonesia.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Globalisasi
Globalisasi berasal dari kata globe yang
artinya dunia. Globalisasi artinya proses mendunia atau menuju dunia.
Globalisasi adalah sebuah istilah yang memiliki hubungan dengan peningkatan
keterkaitan dan ketergantungan antar bangsa dan antarmanusia di seluruh dunia
melalui perdangangan, investasi, perjalanan, budaya popular dan bentuk
interaksi yang lain sehingga batas-batas suatu Negara menjadi bias.
Dalam globalisasi, orang-orang,
wilayah-wilayah dan Negara-negara saling berhubungan dan saling bergantung. Hal
itu, berarti setiap fenomena, baik itu perubahan atau integrasi social budaya,
merupakan hal yang tidak terlepas dari perubahan atau integrasi di bagian lain
dari dunia ini.
Globalisasi merupakan suatu proses
pengintegrasian manusia dengan segala macam aspek kehidupan ke dalam satu
kesatuan masyarakat yang utuh dan lebih besar dalam kehidupan internasional.
Globalisasi terjadi karena perkembangan yang pesat di bidang komunikasi,
teknologi informasi, dan arus transportasi. Arus globalisasi tidak dapat kita
bending karena itu harus kita ikuti dan kita tangkap sebagai peluang. Dan yang
harus kita hindari dalam arus globalisasi adalah sikap asal meniru terhadap perubahan,
namun hendaknya sikap meniru dan mengambil sebuah nilai selalu diseleksi
terlebih dahulu agar sesuai dengan kepribadian bangsa Indonesia yaitu
Pancasila.
B. Pengertian Perubahan
Budaya
Perubahan budaya adalah perubahan yang
terjadi pada unsur-unsur kebudayaan karena unsur-unsur kebudayaan itu sudah
tidak cocok lagi bagi kehidupan masyarakat. Perubahan kebudayaan terjadi karena
adanya perubahan pola berpikir masyarakat yang menjadi pendukung kebudayaan.
Perubahan kebudayaan dapat diartikan sebagai
adnya ketidaksesuaian di antara unsur-unsur kebudayaan yang berbeda sehingga
terjadi keadaan yang tidak serasi fungsinya dalam kehidupan sosial.
Perubahan kebudayaan ini jauh lebih luas
daripada perubahan social karena perubahan budaya menyangkut banyak aspek,
seperti kesenian, ilmu pengetahuan, teknologi, berorganisasi bahkan juga
filsafat.
C. Konsep dan Globalisasi
Budaya
Dalam pranata Wikipedia, didapatkan arti dari
pada budaya sebagai berikut: ” budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa sansekerta
yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal)
diartikan dengan hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia”.
Sedangkan para ahli mengemukakan pendapatnya masing-masing mengenai budaya.
Menurut Edwar B. Taylor: ” Kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks,yang
didalamnya mengandung kepercayaan,kesenian ,moral, hukum, adat istiadat, dan
kemampuan- kemampuan lain yang didapat seorang sebagai anggota masyarakat ”.
Sementara itu Selo Soemardjan dan Seelaiman Soemardi , menurut mereka ”
kebudayaan adalah sarana hasil karya, rasa dan cipta masyarakat”. Dalam
definisi globalisasi menurut beberapa ahli, salah satunya adalah Jan Aart
Scholte mengatakan globalisasi adalah: ”serangkaian proses dimana relasi sosial
menjadi relatif terlepas dari wilayah geografis”. Sementara bila mana menilik
definisi budaya diatas, maka bisa diartikan bahwa globalisasi budaya adalah :
”serangkaian proses dimana relasi akal dan budi manusia relatif terlepas dari
wilayah geografis”.
Hal ini memunculkan jalinan situasi yang
integratif antara akal dan budi manusia disuatu belahan bumi yang satu dengan
yang lainnya. Sementara itu dalam pandangan hiperglobalis mereka berpendapat
tentang definisi globalisasi budaya adalah: “homogenization
of the wold under the uauspices of American popular culture or Western
consumerism in general “. Ini berarti bahwa
globalisasi budaya adalah proses homogenisasi dunia dibawah bantuan budaya
popular Amerika atau paham komsumsi budaya barat pada umumnya.
Definisi hiperglobalis tersebut, jika bisa
disamakan dengan keanekaragaman istilah globalisasi pada umumnya, yang salah
satunya adalah Westernisasi. Dimana ada penyebaran budaya barat terutama
kebudayaan Amerika. Namu, jika dilihat lebih lanjut, definisi dari hiperglobalis
tidak bisa terlepas dari pada sifat-sifat yang cenderumg mengandung pikiran
ekonomi,berorientasi ekonomi.
Hal itu jelas dapat dilihat dan dinilai dari
penekanan paham konsumsi terhadap budaya Barat pada umumnya. Jadi bisa juga
diartikan bahwa, budaya barat adalah budaya yang diperjualbelikan, sementara
masyarakat dunia pada umumnya adalah konsumen yang menikmati. Sehingga munculah
kondisi dimana istilah Westernisasi digunaklan sebagai simbolis terhadap sifat
konsumerisme tersebut. Baik itu konsumsi terhadap bentuk pemerintahan atau
sistim politik, mekanisme pasar atau paham ekonomi , bahkan hingga bentuk
celana jeans atau kebudayaan.
D. Pengaruh Globalisasi
Terhadap Budaya Bangsa
Unsur-unsur kebudayaan yang dipengaruhi oleh
globalisasi menyebabkan terjadinya perubahan sosial budaya maupun perilaku
suatu masyarakat. Unsur-unsur kebudayaan tersebut antara lain sistem religi,
organisasi masyarakat, pengetahuan, bahasa, kesenian, mata pencaharian, dan
teknologi.
Contoh perubahan unsur kebudayaan dari sistem
teknologi yaitu, penyalahgunaan handphone dan
internet untuk hal-hal menyimpang.
Contoh yang lain dari pengaruh globalisasi
yaitu hilangnya budaya asli suatu daerah atau suatu negara, terjadinya erosi
nilai-nilai budaya, menurunnya rasa nasionalisme dan patriotisme,hilangnya
sifat kekeluargaan dan gotong royong,kehilangan kepercayaan diri, dan gaya hidup kebarat-baratan.
Selain itu saat ini masyarakat sedang
mengalami serbuan yang hebat dari berbagai produk pornografi berupa tabloid, majalah,
buku bacaan di media cetak, televisi, radio, dan terutama adalah peredaran
bebas VCD. Baik yang datang dari luar negeri maupun yang diproduksi sendiri.
Walaupun media pernografi bukan barang baru bagi Indonesia, namun tidak pernah
dalam skala seluas sekarang. Bahkan beberapa orang asing menganggap Indonesia
sebagai ”surga pornografi” karena sangat mudahnya mendapat produk-produk
pornografi dan harganya pun murah. Dan contoh lain misal kita
berjalan-jalan di mall atau di tempat publik sangat mudah menemui wanita Indonesia yang
berpakaian serba minim dan mengumbar aurat. Dimana budaya itu sangat
bertentangan dengan dengan norma yang ada di Indonesia. Belum lagi maraknya
kehidupan free sex di kalangan remaja masa kini. Terbukti dengan adanya video porno
yang pemerannya adalah orang-orang Indonesia.
Di sini pemerintah dituntut untuk bersikap
aktif tidak masa bodoh melihat perkembangan kehidupan masyarakat Indonesia.
Menghimbau dan kalau perlu melarang berbagai sepak terjang masyarakat yabg
berperilaku yang tidak semestinya. Misalnya ketika Presiden Susilo Bambang
Yudoyono menyarankan agar televisi tidak merayakan goyang erotis denga puser
atau perut kelihatan. Ternyata dampaknya cukup terasa, banyak televisi yang
tidak menayangkan artis yang berpakaian minim.
Nilai Budaya yang mulai memudar lainnya
adalah Budaya tari-tarian. Tari Indonesia sangatlah beraneka ragam, setiap
daerah memiliki ciri tersendiri dalam pembawannya. Beragam jenis gerak dan
gerik telah tercipta dan menjadikan suatu kesatuan seni yang terlihat indah dan
harmonis. Lenggak-lenggok khas wanita Indonesia dan gagah pembawaan penari
laki-laki. Contoh-contoh tarian dari Indonesia adalah tari pendet, tari
ramayana, tari kecak, tari jaipong, tari piring, tari saman dan masih banyak
lagi. Sangat banyak rupa, gerakan dan cara membawakannya. Itulah budaya yang
dapat kita banggakan sebagai warga Indonesia.
Dari banyaknya pilihan tari yang ada, banyak
yang tidak mengetahuinya atau bahkan sampai mereka bertanya ‘apakah itu
merupakan tarian Indonesia?’ suatu pertanyan yang cukup miris di dengarnya.
Dengan kemajuan berbagai media informasi dan dengan mudahnya untuk di akses,
masih banyak yang tidak mengetahui budaya tari sendiri. Padahal manfaat dari
teknologi sendiri adalah untuk mempermudah manusia untuk mencari informasi.
Namun tarian yang mereka ketahui saat ini
adalah tari-tari ‘Dance’ yang pembawaanya sangat ‘energic’ dan gerakannya yang
terlihat begitu cepat. Wanita Indonesia digambarkan sebagai peribadi yang
lembut dan penuh dengan kehalusan, akan terlihat kurang baik jika harus meniru
tari-tarian yang dicontohkan orang barat itu. Cobalah untuk membuat dirimu
mencintai tari-tarian tradisional. Jangan lihat dari satu sisi saja, tapi
lihatlah dari berbagai sisi bahwa banyak nilai positif jika kita lebih memilih
dan menyukai tarian dari Indonesia. Jangan takut dianggap sebagai orang yang
tidak ‘Modern’ hanya karena lebih memilih untuk mempertahankan budaya tari
Indonesia. Tapi harusnya orang yang masih mempertahankan budaya inilah yang
dibanggakan. Di zaman sekarang sudah sangat jarang ditemui anak-anak muda yang
ikut berpartisipasi dalam melestarikan budaya. Hanya beberapa saja, yang masih
melestarikannya dan kebanyakan mereka adalah anak muda yang tinggal di
pedesaan.
Permainan Tradisional pun tidak luput dari
dampak globalisasi. Dengan kemajuan teknologi yang modern, anak-anak lebih
senang bermain dengan alat-alat canggih dibandingkan bermain dengan permainan
tradisional atau teman sebayanya. Dampak yang terjadi dari kedekatan anak-anak
terhadap teknologi cukup menjadi masalah yang panjang. Anak-anak yang sering
bergaul dengan alat-alat kesukaanya seperti Laptop, PSP, Robot canggih dan
sebagainya. Akan mempengaruhi Psikologis dalam kehidupannya. Anak ini akan
cenderung tidak peka terhadap lingkungan sekitarnya, tidak percaya diri dalam
bergaul dengan teman sebaya dan akan mengalami dampak kecanduan jika terlalu
sering menggunakan permainan-permainan canggih tersebut.
Dalam kehidupan sehari-haripun pengaruh
globalisasi sudah cukup terlihat. Budaya gotong-royong antar sesama rupanya
kini mulai memudar. Saat ini kebanyakan orang lebih memilih untuk hidup secara
individual atau hidup masing-masing tanpa memperdulikan orang terdekatnya
disekitarnya. Padahal budaya gotong-royong dalam bermasyarakat sangat dibutuhkan,
selain manfaatnya untuk memperingan melakukan suatu pekerjaan, juga dapat
mempererat tali persaudaraan antar masyarakat.
Jika budaya ini hilang, bagaimana cara untuk
mempererat kesatuan antar sesama. Perselisihan akan sering terjadi karena
keegoisan masing-masing yang lebih mementingkan diri sendiri tanpa peduli
terhadap orang lain. Manusia diciptakan sebagai makhluk sosial, tidak
dapat hidup sendiri dan membutuhkan peran orang lain. Peran sebagai saudara
bersama inilah yang dibutuhkan dalam kehidupan bermasyarakat.
E. Menyikapi Pengaruh
Globalisasi Terhadap Budaya Bangsa
Arus globalisasi sangat kuat maka harus
diantisipasi dengan bijaksana. Dengan demikian dapat diadakan untuk memperkecil
dampak negatif serta memperkaya wawasan, sehingga mewakili kesiapan menerima
dampak positif. Hal yang paling dikhawatirkan atas derasnya arus globalisasi
adalah memudarkan kepribadian bangsa atau jati diri bangsa. Upaya-upaya pembangunan
jati diri bangsa Indonesia, termasuk didalamnya penghargaan nilai budaya dan
bahasa, nilai-nilai solidaritas sosial, kekeluargaan dan cinta tanah air yang
dirasakan semakin memudar dapat disebabkan oleh beberapa faktor.Dalam
kenyataannya didalam struktur masyarakat terjadi ketimpangan sosial, baik
dilihat dari status maupun tingkat pendapatan. Kesenjangan sosial yang semakin
melebar itu menyebabkan orang kehilangan harga diri. Budaya lokal yang lebih
sesuai dengan karakter bangsa semakin sulit dicernakan sementara itu budaya
global lebih mudah merasuk.
Ada juga beberapa cara untuk menyikapi
pengaruh globalisasi terhadap budaya bangsa, antara lain:
1. Memberi pendidikan
kebudayaan
Jati diri bangsa dan kepribadian bangsa akan diukur oleh
perilaku-perilaku individu dalam masyarakat. Kita hindari nilai kepribadian
yang dapat merusak identitas dan jati diri bangsa, antara lain sebagai berikut.
a. Perilaku ketergantungan
pada narkoba
b. Perilaku seks bebas
c. Perilaku premanisme
d. Perilaku hedonis
Adapun pendidikan kebangsaan dapat diberikan melalui.
a. Pembinaan dan
pengembangan Bahasa Indonesia
b. Program muatan lokal
Yang dimaksud muatan lokal adalah program pendidikan yang
isi dan media penyampaiannya dikaitkan dengan lingkungan alam, sosial, budaya
dan kebutuhan daerah yang perlu diajari oleh murid. Dalam hal ini kurikulum
akan memberi perhatian serius tentang pembelajaran yang perlu ditonjolkan di
suatu daerah antara lain.
1) Adanya pelajaran bahasa
daerah
2) Masuknya pelajaran
kesenian daerah
3) Budidaya industri di
suatu daerah
2. Pelestarian budaya bangsa
Keragaman budaya merupakan sesuatu yang menjadi cir khas
nilai-nilai kemanusiaan. Bahkan apabila ada upaya untuk meninggalkan ciri khas
tersebut tentu akan mendapat penolakan masyarakat. Untuk itu perlu adanya
dukungan terhadap upaya-upaya yang mengarah pada pelestarian budaya bangsa.
3. Pemberdayaan organisasi
kepemudaan
Generasi muda memiliki potensi berupa daya serap yang
tinggi dan sarat akan kritikan. Generasi muda memiliki kepentingan yang sangat
besar dalam hidup bermasyarakat dan bernegara. Generasi mudalah yang paling
menentukan kehidupan suatu bangsa, pada hari ini dan hari esok.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari uraian dan penjelasan diatas, dapat
ditarik kesimpulan bahwa dampak globalisasi kenyataannya sangat berpengaruh
terhadap prilaku dan budaya masyarakat Indonesia dimana fenomena peng- globalandunia harus disikapi
dengan arif dan positif thinking karena
globalisasi dan modernisasi sangat diperlukan dan bermanfaat bagi kemajuan.
Namun kita tidak boleh lengah dan terlena, karena era keterbukaan dan kebebasan
itu juga menimbulkan pengaruh negatif yang akan merusak budaya bangsa. Menolak
globalisasi bukanlah pilihan tepat, karena itu berarti menghambat kemajuan ilmu
pengetahwan dan teknologi. Akan tetapi perlu kecerdasan dalam menyaring efek
globalisasi. Akses kemajuan tehnologi informatka dan komunikasi dapat
dimanfaatkan sebagai pelestari dan pengembang nilai-nilai budaya lokal.Jati
diri daerah harus terus tertanam dijiwa masyarskat Indonesia, serta harus
terus, meningkatkan nilai-nilai keagamaaan.
B. Saran
Sebagai generasi yang pandai, harusnya kita
mampu dan siap untuk menghadapi pengaruh globalisasi. Pengaruh negatif atau
positif itu tergantung individu yang mengartikan sendiri. Sebagai pribadi yang
unggul dan cerdas pasti akan tahu apa yang akan dilakukan dengan memanfaatkan
globalisasi ini. Karena banyak juga yang di dapat dari globalisasi jika
kita mampu memanfaatkannya dengan baik, hasil yang kita dapatkan akan baik
juga. Begitupun sebaliknya, jika kita memanfaatkan dengan tidak baik, hasil
yang di dapat juga tidak akan baik.
Apapun boleh kita manfaatkan selama
berpengaruh baik terhadap diri kita, orang lain, bangsa, dan tentunya juga
Negara. Apalagi untuk memajukan budaya bangsa, itu merupakan suatu tindakan
yang mulia dan sangat berjasa untuk sebuah negara.
DAFTAR PUSTAKA
Anggota IKAPI 091/JTE/06. 2011. Pendidikan
kewarganegaraan untuk SMP/MTs Kelas IX Semester II.Klaten: Sina Mandiri
Sawiji, dkk. 2008. Pendamping
Materi Prestasi IPS Terpadu Kelas IX Semester I & II. Klaten:
Agung Klaten
Julian. 2012. Dampak Globalisasi Terhadap Budaya Lokal dan
Perilaku Masyarakat.http://julianproject99.blogspot.com/. Akses Januari 2013
Setia Putri, Larasati. 2012. Pengaruh
Globalisasi Terhadap Kebudayaan Indonesia.http://www.gunadarma.ac.id/. Akses Januari 2013
Sagita, Risma. 2012. Pengaruh
Globalisasi Terhadap Nilai Budaya Indonesia.http://sosbud.kompasiana.com/. Akses Januari 2013
Uzie, Andri. 2012. Pengaruh Dampak Globalisasi
Terhadap Kebudayaan Indonesia. http://www.wikimu.com/. Akses Januari 2013