MAKALAH
Masalah Sosial di Kota
Bekasi
DISUSUN OLEH:
LIDYA CAHYANI
1 IA 021
53415825
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
TEKNIK INFORMATIKA
UNIVERSITAS GUNADARMA
2016
KATA PENGANTAR
Dengan
mengucapkan puji dan syukur kehadirat Tuhan YME, karena atas berkat rahmat-Nya
penulis dapat menyelesaikan Tugas ini untuk memenuhi mata kuliah Ilmu Sosial
Dasar.
Dalam
penulisan karya tulis ini penulis membahas tentang “Masalah sosial di
kota bekasi” sesuai dengan tujuan instruksional khusus mata kuliah Ilmu Sosial
Dasar,.Fakultas Teknologi Industri Jurusan Teknik Informatika, Universitas
GUNADARMA.
Dengan
menyelesaikan karya tulis ini ini, tidak jarang penulis menemui kesulitan.
Namun penulis sudah berusaha sebaik mungkin untuk menyelesaikannya, oleh karena
itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak yang membaca yang
sifatnya membangun untuk dijadikan bahan masukan guna penulisan yang akan
datang sehingga menjadi lebih baik lagi. Semoga karya tulis ini bisa bermanfaat
bagi penulis khususnya dan bagi pembaca pada umumnya.
Bekasi,07 februari
2016
Lidya cahyani
DAFTAR
ISI
Judul Halaman ……………………………………………………… 1
Kata Pengantar ……………………………………………………… 2
Daftar Isi ……………………………………………………… 3
BAB I : Pendahuluan
1.1 Latar Belakang ……………………………………………………… 4
1.2. Rumusan Masalah
……………………………………………………...
5
1.3 Tujuan Masalah
......................................................................................... 5
BAB II : Pembahasan
1 Masalah Sosial, Batasan
dan Pengertian……………….................................... 6-7
2 Klasifikasi Masalah Sosial dan Sebab-Sebabnya ………………………………
8
3 Ukuran-Ukuran Sosiologi Terhadap Masalah Sosial……………………………
9-10
4 Beberapa
Masalah Sosial Penting………………………………………………. 11-14
BAB III : Penutup
3.1. Kesimpulan
………………………………………………………....................... 15
3.2 Saran
.................................................................................................................... 16
Daftar Pustaka ..............................……………………………………………………. 17
Daftar Pustaka ..............................……………………………………………………. 17
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Sosiologi terutama menelaah gejala-gejala
yang wajar dalam masyarakat seperti norma-norma, kelompok sosial, lapisan
masyarakat, lembaga-lembaga kemasyrakatan, proses sosial, perubahan sosial dan
kebudayaan, serta perwujudannya. Tidak semua gejala tersebut berlangsung secara
norml sebagaiman dikehendaki masyarakat bersangkutan. Gejala-gejala yang tidak
dikehendaki merupakan gejala abnormal atau gejala-gejala patologis. Hal ini disebabkan
karena unsur-unsur masyarakat tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya
sehingga menyebabkan kekecewaan-kekecewaan dan penderitaan. Gejala-gejala
abnormal tersebut dinamkan maslah-masalah sosial.
Maslah-masalah sosial tersebut berbeda dengan
problema-problema lainya di dalam masyarakat karena masalah-masalah sosial
tersebut berhubungan erat dengan nilai-nilai sosial dan lembaga-lembaga
kemasyarakatan. Masalah tersebut bersifat sosial karena bersangkut paut dengan
hubungan antarmanusia dan di dalam kerangka bagian-bagian kebudayaan yang
normatif. Hal ini dinamakan masalah karena bersangkut-paut dengan gejala-gejala
yang mengganggu kelanggengan dalam masyarakat.
Masalah sosial merupakan suatu
ketidaksesuaian antara unsur-unsur kebudayaan atau masyarakat, yang
membahayakan kehidupan kelompok sosial. Atau, menghambat terpenuhinya
keinginan-keinginan pokok warga kelompok sosial tersebut sehingga menyebabkan
kepincangan ikatan sosial. Dalam keadaan normal terdapat integrasi serta
keadaan yang sesuai pada hubungan-hubungan antar unsur-unsur kebudayaan atau
masyarakat. Apabila antar unsur-unsur tersebut terjadi bentrokan, maka
hubungan-hubungan sosial akan terganggu sehingga mungkin terjadi kegoyahan
dalam kehidupan kelompok.
B. RUMUSAN MASALAH
Adapun rumusan masalah dari makalah masalah sosial ini
adalah :
1. Menjelaskan apa yang
dimaksud dengan masalah sosial, batasan dan pengertiannaya.
2. Menjelaskan apa itu
klasifikasi maslah sosial dan sebab-sebabnya.
3. Menjelaskan ukuran-ukuran
sosiologi terhadap masalah sosial.
4. Menjelaskan beberapa masalah
sosial penting.
C. TUJUAN
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah
mahasiswa mengerti dan memahami pengertian masalah sosial, batasan, klasifikasi
masalah sosial dan sebab-sebabnya, dapat mengetahui ukuran-ukuran sosiologi
terhadap masalah-masalah sosial serta mampu memberikan contoh masalah sosial
penting.
BAB II
PEMBAHASAN
1. Masalah Sosial, Batasan dan Pengertian
Masalah sosial menyangkut nilai-nilai
sosial dan moral. Masalah tersebut merupakan persoalan karena menyangkut tata
kelakuan yang inmoral, berlawanan dengan hukum dan bersifat merusak. Oleh sebab
itu, maslah-masalah sosial tak akan mungkin ditelaah tanpa mempertimbangkan
ukuran-ukuran masyarakat mengenai apa yang dianggap baik dan apa yang dianggap
buruk. Sosiologi menyangkut teori yang hanya dalam batas tertentu menyangkut
nilai-nilai sosial dan moral, yang terpokok adalah aspek ilmiahnya.
Maslah sosial masyarakat menyangkut analisis
tentang macam-macam gejala kehidupan masyarakat, sedangkan problema sosial
meneliti gejala-gejala abnormal masyarakat dengan maksud untuk memperbaiki atau
bahkan untuk menghilangkannya. Sosiologi menyelidiki persoalan-persoalan umum
dalam masyarakat dengan maksud untuk menemukan dan menafsirkan
kenyataan-kenyataan kehidupan masyrakat. Sementara itu, usaha-usaha
perbaikannya merupakan bagian dari pekerjaan sosial. Dengan kata lain sosiologi
berusaha untuk memahami kekuatan-kekuatan dasar yang berda di belakang tata
kelakuan sosial. Pekerjaan sosial berusaha untuk menganggulangi gejala-gejala
abnormal dalam masyarakat, atau untuk memecahkan persoalan-persoalan yang
dihadapi oleh masyarakat.
Masalah sosial merupakan suatu
ketidaksesuaian antara unsur-unsur kebudayaan atau masyarakat, yang
membahayakan kehidupan kelompok sosial. Atau, menghambat terpenuhinya
keinginan-keinginan pokok warga kelompok sosial tersebut sehingga menyebabkan
kepincangan ikatan sosial. Dalam keadaan normal terdapat integrasi serta
keadaan yang sesuai pada hubungan-hubungan antar unsur-unsur kebudayaan atau
masyarakat. Apabila antar unsur-unsur tersebut terjadi bentrokan, maka
hubungan-hubungan sosial akan terganggu sehingga mungkin terjadi kegoyahan
dalam kehidupan kelompok.
Perumusan masalah sosial tidak begitu sukar,
daripada usaha-usaha untuk membuat suatu indeks yang memberi petunjuk akan
adanya masalah sosial tersebut. Para sosiologi telah banyak mengusahakan adanya
indeks-indeks tersebut seperti misalnya indeks simple rates , yaitu angka laju
gejala-gejala abnormal dalam masyarakat, angka-angka bunuh diri, perceraian,
kejahatan anak-anak, dan seterusnya. Sering kali juga diusahakan sistem composite indices, yaitu gabungan
indeks-indeks dari bermacam-macam aspek yang mempunyai kaitan satu sama lainnya
contohnya angka bunuh diri di hungkan dengan tingkat kemiskinan yang menjadi
faktor melakukan tindakan tersebut. Namun demikian, ada beberapa ukuran umum
yang dapat dipakai sebagai ukuran terjadinya suatu disorganisasi dalam
masyarakat umpamanya adanya keresahan sosial. Karena terjadinya pertentangan
antara golongan-golongan dalam masyarakat, frekuensi penemuan baru yang
fundamental dalam kebudayaan dan masyarakat tersebut juga menyebabkan
perubahan-perubahan.
2. Klasifikasi Masalah Sosial dan Sebab-Sebabnya
Masalah sosial timbul dari
kekurangan-kekurangan dalam diri manusia atau kelompok sosial yang bersumber
pada faktor-faktor ekonomis, biologis, biofsikologis dan kebudayaan. Setiap
masyarakat mempunyai norma yang bersangkut-paut dengan kesejahteraan kebendaan,
kesehatan fisik, kesehatan mental, serta penyesuaian diri individu untuk
kelompok sosial. Penyimpangan-penyimpangan terhadap norma-norma tersebut
merupakan gejala abnormal yang merupakan maslah sosial. Sesuai dengan
sumber-sumbernya maslah sosial dapat diklasifkasikan dalam keempat kategori
diatas.
Problema-problema yang berasal dari faktor
ekonomis antara lain kemiskinan, pengangguran, dan sebagainya. Penyakit,
misalnya berasall dari faktor bilogis. Dari faktor fsikologis timbul seperti
penyakit saraf (neurosis), bunuh diri, disorganisasi jiwa, dan seterusnya.
Sementara itu persoalan yang menyangkut perceraian, kejahatan, kenakalan
anak-anak, konflik, dan keagamaan bersumber pada faktor kebudayaan.
3. Ukuran-Ukuran Sosiologi Terhadap Masalah Sosial
Didalam menentukan apakah suatu
masalah-masalah problema sosial atau tidak, sosiologi menggunakan beberapa
pokok persoalan sebagai ukuran, yaitu sebagai berikut :
a. Kriteria Utama
Suatu maslah sosial, yaitu tidak adanya
persesuaian antara ukuran-ukuran dan nilai-nilai sosial dengan
kenyataan-kenyataan serta tindakan-tindakan sosial. Unsur-unsur yang
pertama dan pokok masalah sosial adalah adanya perbedaan yang mencolok antara
nilai-nilai dengan kondisi-kondisi nyata hidupnya. Artinya, adanya
kepincangan-kepincangan antara anggapan-anggapan masyarakat tentang apa yang
seharusnya terjadi dengan apa yang terjadi dalam kenyataan pergaulan hidup.
b. Sumber-Sumber Sosial dan
Masalah Sosial
Pernyataan tersebut diatas sering kali
diartikan secara sempit, yaitu masAlah sosial merupakan persoalan-persoalan
yang timbul secara langsung dari atau bersumber langsung pada kondisi-kondisi
maupun proses-proses sosial. Jadi, sebab-sebab terpenting maslah sosial
haruslah bersifat sosial. Ukurannya tidaklah semata-mata pada perwujudannya
yang bersifat sosial, tetapi juga sumbernya. Berdasarkan jalan pikiran yang
demikian, kejadian-kejadian yang tidak bersumber pada perbuatan manusia
bukanlah mer upakan maslah sosial.
c. Pihak-Pihak yang
Menetapkan Apakah suatu Kepincangan Merupakan Masalah Sosial atau Tidak.
Dalam hal ini para sosiologi harus mempunyai hipotesis
sendiri untuk kemudian diujikan pada kenyataan-kenyataan yang ada. Sikap
masyarakat itu sendirilah yang menentukan apakah suatu gejala merupakan suatu
maslah sosial atau tidak.
d. Perhatian Masyarakat dan
Masalah Sosial
Suatu masalah yang merupakan manifest social problem
adalah kepincangan-kepincangan yang menurut keyakinan masyarakat dapat
diperbaiki, dibatasi atau bahkan dihilangkan. Lain halnya dengan latent social
problem yang sulit diatasi karena walaupun masyarakat tidak menyukainya,
masyarkat tidak berdaya untuk mengatasinya. Di dalam mengatasi maslah tersebut,
sosilogi seharusnya berpegang pada perbedaan kedua macam masalah tersebut yang
didasarkan pada sistem nilai-nilai masyarakat; sosiologi seharusnya mendorong
masyarakat untuk memperbaiki kepincangan-kepincangan yang diterimanya sbagai
gejala abnormal yang mungkin dihilangkan atau diatasi.
4. Beberapa Masalah Sosial Penting
Ada beberapa persoalan penting yang
dihadapi oleh masyarakat-masyarakat , misalnya sebagai berikut :
· Kemiskinan
Masalah ini merupakan masalah dasar dan
masalah global yang sudah lama terjadi di Republik kita ini. Mengapa dikatakan
dasar? Karena kemiskinan adalah kondisi dimana tidak dapat atau sulitnya
memenuhi kebutuhan dasar seperti pangan, sandang dan papan. Dan mengapa
dikatakan global? Karena kemiskinan tidak hanya menimpa Indonesia tapi juga
menimpa beberapa Negara di dunia.Penyebab kemiskinan bisa dilihat dari
beberapa sisi, seperti :
1. penyebab individual atau patologis, yang melihat kemiskinan sebagai akibat dari perilaku, pilihan,
atau kemampuan dari si miskin.
2. penyebab keluarga,
yang menghubungkan kemiskinan dengan pendidikan keluarga.
3. penyebab sub-budaya (subcultural),
yang menghubungkan kemiskinan dengan kehidupan sehari-hari, dipelajari atau
dijalankan dalam lingkungan sekitar.
4. penyebab agensi,
yang melihat kemiskinan sebagai akibat dari aksi orang lain, termasuk perang,
pemerintah, dan ekonomi.
5.
penyebab struktural, yang memberikan alasan bahwa kemiskinan
merupakan hasil dari struktur sosial.
Karena
kemiskinan termasuk masalah, terlebih masalah sosial maka perlu diadakan penanggulangan
agar tercapainya Negara yang makmur dan bebas dari masalah kemiskinan. Penanggulangannya dengan cara :
1. Menyempurnakan program perlindungan sosial
2. Peningkatan akses masyarakat miskin terhadap pelayanan dasar
3. Pemberdayaan masyarakat, dan
4. Pembangunan yang inklusif
· Kenakalan anak
Kenakalan
anak-anak Indonesia dalam bentuk antara lain tergabungnya sekelompok anak muda
dalam suatu ikatan yang mempunyai tingkah laku yang kurang atau tidak disukai
oleh masyarakat pada umumnya, misalnya terbentuknya geng-geng. Kenakalan yang
lain adalah adanya tawuran pelajar, pencurian, perampokan, pelanggaran susila,
penggunaan obat-obat terlarang, ngebut di jalanan tanpa mengindahkan
rambu-rambu lalu lintas, mengedarkan gambar-gambar dan CD pornografi..
Cara mengatasi kenakalan anak yaitu:
Bentuklah
pengalaman belajar sesuai rasa ingin tahu alamiah anak, dengan menghadapkan
masalah-masalah yang relevan dengan kebutuhan, tujuan dan minat anak.
Perkenenkanlah
anak untuk ikut serta dalam menyusun dan merencanakan kegiatan belajar.
Berikanlah
pengalaman dari kehidupan nyata yang menuntut peran serta secara aktif pada
anak dan kembangkanlah kemampuan yang perlu untuk itu.
Usahakan agar
program belajar cukup luwes untuk mendorong siswa atau anak didik melakukan
penyelidikan, percobaan (eksperimental) dan penemuan sendiri.
Bertindaklah
lebih sebagai sumber belajar dari pada sebagai penyampai informasi, serta
jangan paksakan pengetahuan yang belum siap diterima anak.
· Disoganisasi Keluarga
Dis-organisasi
keluarga merupakan perpecahan keluarga sebagai suatu unit, karena
anggota-anggotanya gagal memenuhi kewajiban yang sesuai dengan peranan
sosialnya. Adapun bentuk-bentuk dis-organisasi keluarga antara lain :
a. Unit keluarga
yang tidak lengkap karena hubungan di luar perkawinan.
b. Putusnya perkawinan sebab perceraian,
perpisahan meja dan tempat tidur, dan lain-lain.
c. Adanya kekurangan komunikasi antara
anggota-anggotanya.
d. Krisis keluarga, oleh karena salah
satu yang bertindak sebagai kepala keluarga di luar kemampuannya sendiri
meninggalkan rumah tangga, bisa karena meninggal dunia, dihukum, atau
peperangan.
e. Krisis keluarga yang disebabkan oleh
faktor intern, misalnya terganggunya keseimbangan jiwa salah satu anggota
keluarga.
Cara mengatasi disooganisasi keluarga yaitu:
.1.Musyawarah Untuk
Mufakat
Utamakan melakukan duduk bersama dalam suatu forum untuk mendapatkan keputusan bersama yang terbaik yang disepakati oleh semua pihak. Dengan melakukan musyawarah maka setiap anggota keluarga akan merasa dihargai pendapatnya. Kepala keluarga bertindak sebagai pimpinan musyawarah yang dituntut untuk bertindak bijaksana, adil dan tidak memaksakan kehendak.
2. Belajar dari Pengalaman Orang Lain
Banyak orang lain yang memiliki masalah yang sama atau mirip dengan masalah anda, sehingga tidak ada salahnya belajar dari pengalaman orang lain yang telah lalu. Kita bisa cari pengalaman orang lain di internet atau bertanya langsung kepada orang yang pernah menghadapi masalah serupa. Lihat bagaimana keputusan yang baik dan keputusan yang buruk sebagai pelajaran bagi kita.
Utamakan melakukan duduk bersama dalam suatu forum untuk mendapatkan keputusan bersama yang terbaik yang disepakati oleh semua pihak. Dengan melakukan musyawarah maka setiap anggota keluarga akan merasa dihargai pendapatnya. Kepala keluarga bertindak sebagai pimpinan musyawarah yang dituntut untuk bertindak bijaksana, adil dan tidak memaksakan kehendak.
2. Belajar dari Pengalaman Orang Lain
Banyak orang lain yang memiliki masalah yang sama atau mirip dengan masalah anda, sehingga tidak ada salahnya belajar dari pengalaman orang lain yang telah lalu. Kita bisa cari pengalaman orang lain di internet atau bertanya langsung kepada orang yang pernah menghadapi masalah serupa. Lihat bagaimana keputusan yang baik dan keputusan yang buruk sebagai pelajaran bagi kita.
. Masalah lingkungan hidup
Lingkungan
hidup meliputi hal-hal yang ditimbulkan oleh interaksi antara manusia sebagai
unsur yang paling dominan (disamping hewan dan tumbuhan) dengan lingkungan.
Manusia memiliki kemampuan untuk bertambah secara kuantitatif dan kualitatif
berkat akal pikirannya.
Interaksi manusia dengan lingkungan dapat
menimbulkan perubahan-perubahan. Namun perubahan tersebut tidak menimbulkan
masalah lingkungan jika hubungan keselarasan antara berbagai zat, benda, dan
organisme itu tidak terganggu. Manusia karena desakan kebutuhan dan kurangnya
kesadaran akan lingkungan hidup dapat menyebabkan terganggunya keserasian
antara lingkungan hidup dengan perilaku manusia, maka kualitas lingkungan hidup
akan semakin rusak. Misalnya pencemaran air oleh zat kimia, penebangan kayu di
hutan, pembuangan sampah yang tidak teratur, polusi udara dari knalpot
kendaraaan, dan lain-lain. Akibatna timbul kerusakan lingkungan hidup dan akan
menjadi bumerang bagi kehidupan manusia itu sendiri, yaitu terjadi kekeringan,
kebakaran, banjir, timbulnya berbagai penyakit baru, dan lain-lain.
Cara mengatasi masalah
lingkungan hidup yaitu:
- Menerapkan
penggunaan teknologi yang ramah lingkungan pada pengelolaan sumber daya
alam baik yang dapat maupun yang tidak dapat diperbaharui dengan
memperhatikan daya dukung dan daya tampungnya.
- Untuk
menghindari terjadinya pencemaran lingkungan dan kerusakan sumber daya
alam maka diperlukan penegakan hokum secara adil dan konsisten.
- Memberikan
kewenangan dan tanggung jawab secara bertahap terhadap pengelolaan sumber
daya alam dan lingkungan hidup.
- Penetapan
konservasi yang baru dengan memelihara keragaman konservasi yang sudah ada
sebelumnya.
- Mengikutsertakan
masyarakat dalam rangka menanggulangi permasalahan lingkungan global
5. Pemecahan Masalah Sosial
Dalam memecahkan masalah sosial ada beberapa
metode yang dapat digunakan yaitu, metode preventif dan metode represif. Metode
yang preventif jelas lebih sulit dilaksanakan karena harus didasarkan pada
penelitian yang mendalam terhadap sebab-sebab terjadinya masalah sosial.
Artinya, setelah suatu gejala dapat dipastikan sebagai masalah sosial, baru
diambil tindakan-tindakan untuk mengatasinya. Di dalam mengatasi sosial,
tidaklah semata-mata melihat aspek sosiologis, tetapi juga aspek-aspek lainnya.
Dengan demikian, diperlukan suatu kerja sama antara ilmu pengetahuan
kemasyarakatan pada khususnya untuk memecahkan masalah sosial yang dihadapi
tadi.
BAB III
KESIMPULAN
B. Kesimpulan
Perkembangan dunia di era
globalisasi ini memang banyak menuntut perubahan kesistem pendidikan nasional
yang lebih baik serta mampu bersaing secara sehat dalam segala bidang. Salah
satu cara yang harus di lakukan bangsa Indonesia agar tidak semakin ketinggalan
dengan negara-negara lain adalah dengan meningkatkan kualitas pendidikannya
terlebih dahulu.
Permasalahan sosial yang banyak
terjadi di lingkungan sekitar adalah masalah pengangguran. Pengangguran sekarang terjadi dimana-mana.
Hal ini disebabkan banyaknya para pencari kerja. Tetapi, sedikitnya lapangan
kerja yang tersedia. Itu hanya salah satu sebab terjadinya pengangguran. Contoh
sebab lain adalah Sumber Daya Manusia yang kurang berkualitas. Para generasi
muda sekarang lebih suka bemalas-malasan dan bermain dari pada belajar demi
menggapai masa depan. Sehingga di saat mereka dewasa karena tingkat pendidikan
mereka sangat rendah sehingga mereka kesulitan mencari pekerjaan dan akan
menjadi pengangguran Sehingga terjadi kemiskinan dan masalah social lainnya.
Kita harus berusaha mencapai hasil yang terbaik dalam hidup kita sehingga kita
akan menjadi manusia yang berkualitas dan dapat membantu mengurangi masalah
sosial yang ada di lingkungan sekitar kita.
Jadi permasalahan sosial yang terjadi di lingkungan
masyarakat disebabkan oleh beberapa faktor antara lain : kemiskinan, tingkat
pendidikan rendah, tindakan kriminal, pengangguran, dan lain-lain. Masih banyak
faktor yang menyebabkan munculnya masalah sosial di masyarakat kita. Masalah ini tidak hanya terjadi
di Negara kita saja tetapi masalah ini terjadi sama rata di seluruh pelosok
dunia.
C. Saran
1. Kembali
Kepada Jalan Allah dengan tuntunan Alquran dan Sunnah.
2. Meningkatnya
kualitas pendidikan berarti sumber daya manusia yang terlahir akan semakin baik
mutunya dan akan mampu membawa bangsa ini bersaing secara sehat dalam segala
bidang di dunia internasional.
3. Kita
semua harus bekerja sama dalam mengatasi masalah sosial yang sudah menjadi
sorotan bagi kita. Dengan bersama, masalah akan lebih cepat selesai. Apalagi
dengan disertai prakek-praktek yang nyata, akan semakin banyak orang sadar akan
kehidupan sosial ini.
4. Melakukan
perubahan dan perbaikan dimulai dari diri sendiri dan lingkungan yang kondusif,
setelah itu mengajak orang terdekat kita.
DAFTAR
PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar